Jumat, 08 Februari 2013

TAK BEGITU ASOLOLE




‘’kamu sudah tak pantas lagi jadi pacarku’’.
Dengan senyuman memandang Nurmi lalu dipantulkan pandangan itu kearah lain. Gerak gerik bola mata mereka berdua dari tadi selalu begitu, seperti sedang bermain karambol.karena memang begitulah ucapan Karom kepada Nurmi pada waktu itu.

Nurmi tidak marah.ini yang kedua kali Karom berkata seperti itu kepada Nurmi. dan bisa ia mengerti bahwa masih ada lagi ucapan Karom yang akan membuat dia tersenyum bahagia dengan hati berbunga bunga.

‘’sepantasnya kamu ini jadi istriku’’ begitulah sambungan kata kata Karom kepadanya .

Bunga-bunga langsung berhamburan turun dari langit. semua motif bunga yang ada dijemuran pun terlepas dan ikut terbang di udara yang menjadi segar sebentar. begitulah suasana yang terlukiskan oleh hati seorang Nurmi.

Setelah itu Nurmi menjadi ngos ngosan.berlarilah ia masuk ke dalam rumah. segera diraihnya kendi yang sudah berisi air untuk ditenggak karena tak kuasa menahan degup jantungnya yang sedang Hip Hop. Dirapikannya nafas perlahan ,menyentuh dada dan tertawa sendiri. ‘’ini bukan mimpi’’. begitu suara batin seorang Nurmi. Gadis manis dengan tahi lalat yang terletak strategis di dagu tepi, bawah bibirnya.


‘’yang mas katakan tadi serius kan? ‘’ sambil bermain kuku.

‘’ serius, aku ora ngapusi Nur‘’. Merampas tangan kanan Nurmi lalu diciumnya.

Tapi suasana menjadi pecah karena tempat bercumbunya pasangan sejoli itu dilintasi Bodeng yang siang itu sudah waktunya beredar. Gerobag warni warni dan juga kotak speaker yang bersuara keras mengumandangkan lagu Rhoma Irama berjudul Darah Muda, yang diputar siang itu oleh Bodeng untuk melariskan gethuk lindrinya.

‘’Pacaran kurang asyik kalau belum makan gethuk lindri.’’. promosi seorang Bodeng dari balik punggung mereka berdua.Wajah Karom menjadi kecut, wajah Nurmi tetap manis.

‘’ Mas Karom mau gethuk lindri?’’

‘’aku tidak begitu doyan,sama gethuk lindri Nur‘’.

‘’ ya udah,kalau begitu Nur mau beli sebungkus saja ‘’. melambai Bodeng.
‘’ Mas Bodeng,satu saja ya.. warna merah,kuning,sama cokelat’’.

Gethuk lindri yang dijual Bodeng sebungkus isinya tiga. beraneka warna tetapi rasanya sama.

‘’ ini tinggal warna merah sama hijau Nur’’.jawab Bodeng dari sisi gerobaknya.

‘’ iyo wis mas ndak apa ‘’.

***

‘’biasanya para remaja berfikirnya sekali saja..
tanpa menghiraukan akibatnya..
wahai kawan para remaja..
waspadalah dalam melangkah agar tidak menyesal akhirnya..”


Begitulah isi syair dari lagu Rhoma Irama yang masih terdengar keras dari kotak speaker gerobag Bodeng. Sedangkan dari kantong celana kempolan Bodeng keluar segenggam uang kertas. dipilihnya empat gambar Patimura.

‘’iki Nur,susuk empat ribu’’.

‘’o,iya mas’’ menadahkan tangannya.

‘’loh , lha yang rambut jabrik mana ? . sudah putus ya ?’’.

‘’ Jabrik itu cuma teman mas, kalau yang ini pacar Nurmi’’. dengan kontrol nada pelan supaya Karom tak mendengar jelas.

‘’ yah..percaya deh sama orang cantik..dulu suka yang jabrik sekarang suka yang kriting’’. sambil meringis.

‘’ eh..ngenyek kamu mas.. biar kriting tapi dia itu baik hati"

‘’ow..berarti sama seperti aku ya Nur ?’’

‘’yee..ya masih keren dia dong’’. Jawab Nurmi sambil tertawa geli.


Dan begitulah enaknya menjadi bakul gethuk lindri seperti Bodeng, banyak berteman sama pembeli dari tua,muda sampai anak-anak kecil kenal siapa Bodeng. Tak heran gadis-gadis SMU juga banyak yang mengenal. Jika gethuknya kurang laris. sama sekali tak membuat wajah Bodeng layu dan kisut sebab irama musik dari kotak speakernya itu selalu menjadi pengiring merdu ayunan langkah perjalanan Bodeng, tak ada gundah yang kerasan lama melekat di wajah Bodeng. selalu tampil renyah dan penuh cinta terhadap profesinya bakul gethuk.


Pernah pada suatu malam minggu Bodeng terlihat rancu. Dia sedang tak lekat pada sadel gerobagnya. padahal suasana pasar ekspo malam itu begitu ramai dan sangat mendukung kelarisan gethuknya. sayang sekali jika ia tak berjualan. ‘’mengapa ia tak berjualan ?.’’ banyak tetangganya yang bertanya.

Eh ..ternyata dia sudah berada di malam itu,di pasar malam ekspo. Terlihat ia ada di atas panggung. mengenakan kaos merah berseragam dengan teman-temannya,rupanya dia anggota dari grup orkes dangdut itu. Dia bermain pada icik-icik dan pemukul simbal. Depan Dia berdiri ada sebuah mic yang menjulur ke arah mulutnya. Dia sekaligus backing vocal rupanya.


Para pemuda dari berbagai penjuru mulai maju ke tengah.Orkes dangdut sudah dimulai. Bodeng pun berjoget dengan asyik sambil memainkan icik iciknya. Setelah lagu pembukaannya selesai barulah MC berkumis dan berbadan kekar itu menyapa penonton. tanpa menunggu lama artis dangdut dipanggilnya.

‘’yak..langsung saja kita panggil artis cantik berwajah imut Tata Safira’’. tepuk tangan meriah dan suit-suit terdengar ricuh menyambut kemunculan penyanyi yang ternyata benar-benar imut.


Rupanya dia itu Tutik nama aslinya. Sahabat Nurmi sejak SMP. Beberapa lagu dinyanyikannya dengan suara biasa tapi nilai plus karena dia pandai berjoged dengan seksi,jelas mengundang hasrat para penonton kususnya laki laki. Banyak pemuda yang mencoba nekad naik ke atas panggung untuk dapat berdekatan denganya tapi gagal karena MC yang berkumis tadi mengusirnya.

‘’asolole…’’ . Tutik memainkan pinggulnya maju mundur-maju mundur

‘’buka sitik Joss…! ’’ MC ikut ikutan.


Terlihat dari tadi pemuda itu selalu tak kenal menyerah ingin naik ke atas panggung. Matanya merah dan sayup.

‘’mas..tolong jangan naik ke atas panggung’’ . MC itu membujuknya sambil menggiring untuk turun.

‘’aku cuma pengen joged karo cah ayu kuwi pak’’. berusaha ngeyel sambil pecingisan.

Seperti itulah orang mabuk. Di saat keadaan sadar padahal ia orangnya pemalu. Bodeng tahu itu dan kenal siapa dia. Dia itu si kriting Karom rupanya.

Nurmi pernah curhat ke Bodeng pada suatu hari, katanya seminggu yang lalu ia putus dengan Karom si kriting itu. Gara-gara Si Karom ternyata masih ada hubungan dengan mantan pacarnya.

.‘’ percayalah Nur jangan percaya sama si Tutik. aku itu sama Santi sudah ndak ada apa apa”. raut mukanya dibuat semelas mungkin,tetapi Nurmi sudah tak percaya lagi karena sudah sering melihat dengan mata kepala sendiri.

‘’wis..ora usah gombal kowe mas.. ! aku sudah tahu sendiri kalau mas sering kencan sama dia di alun-alun. ‘’.

Nurmi menangis dan terus menangis kalau mengingat kisah cintanya yang tak begitu asolole. Memang hati seorang wanita tak sama dengan hati laki laki. Mana yang lebih keras? seorang wanita jika sudah terlanjur sakit hati ia bisa bersikeras untuk dapat mengobati sakitnya itu. biasanya dengan cara menyibukan diri, tak peduli kerja apapun meski berat tetap ia akan lakoni. asal bisa membuatnya lupa dengan pahitnya cinta yang rasa cokelatnya sudah hilang pada tahi kucing. Berbeda dengan laki-laki kebanyakan. setelah patah hati bisa-bisa malah membuatnya galau tak bersemangat,frustasi, jadi jarang mandi,kadang ada yang jadi suka minum alkohol.Dan ada lagi yang malah rajin berangkat ke Mushola terdekat. Tapi mana yang paling banyak menjadi korban bunuh diri ? dari laki-laki atau perempuan ?. Kalau melihat di sineteron kebanyakan perempuan. Dengan mengiris urat nadi atau minum racun. Gambaran di televisi yang seperti itu haram untuk ditiru.Dan segera pindah chanel kalau anak yang belum dewasa sedang ikut menonton.


Dan jika dilihat gaya pacaran Nurmi memang seperti sineteron. Tapi beruntung sekali gadis setegar Nurmi tak pernah punya niat untuk melakukan hal yang konyol. Biarlah Si jabrik dan Si kriting hanya menjadi tokoh di buku hariannya saja. tak begitu asolole untuk dikenang.

‘’mendingan kamu kerja saja Nur..dari pada kamu di rumah malah jadi galon’’. bicara Bodeng dengan kemedul asap rokok ikut prihatin pada waktu itu.

‘’galau mas bukan galon’’.

‘’ o..ya galau maksudku ‘’.

‘’ iya mas..ini Mbak Sumiti jadi mengajak saya berangkat ke Surabaya besok sabtu “

‘’ o.. kamu jadi ikut kerja katering itu to..wah syukurlah kalau gitu…, berangkat jam berapa ? ‘’

‘’katanya sih sore sore mas..”

‘’o..aku bisa mengantarmu sampai ke rumah mbak Sumiti.. besok sabtu aku ndak jualan, karena malamnya ngisi acara di pasar malem ekspo..biasa tukang icik-icik’’.


Diboncengnya Nurmi menuju rumah mbak Sumiti yang sore itu sudah siap berangkat dan sudah menunggu kedatangan Nurmi sore itu.

Setelah Nurmi berpamitan dengan Bodeng mungkin setengah jam lagi ia sudah berangkat bersama Mbak Sumiti meninggalkan desa. Dan Bodeng pun langsung menuju ke rumah pimpinan group orkes setelah lambaian tangan Nurmi, bersama ucapan terima kasihnya kepada Bodeng yang sudah berbaik hati,sudi mengantar.


Pekat malam gerayangi pepohonan, burung-burung pulang,dan bintang meyebar di langit yang tak bisa dipandang Nurmi dari dalam Bus yang mengantarnya menuju kota Surabaya. Tetapi lebih syahdu bila ia begitu.Dengan duduk tenang disamping jendela Bus malam dan memandang rumah rumah tepi jalan.Matanya mulai sayup dan tertidurlah ia di samping Mbak Sumiti yang sudah tidur ngowoh lebih dulu. Mereka berdua sudah tegar untuk meninggalkan desanya demi mencari rejeki di Surabaya. Tak hiraukan meski malam itu sedang ramai-ramainya ada pasar malam ekspo .Tapi mereka berdua tetap harus berangkat saat itu juga.

Tutik yang menjelma Tata Safira bergoyang heboh malam ini. pinggulnya mengepaskan pukulan simbal Bodeng. Joss…joss…begitu joss pinggulnya mengagetkan bisa memotong tempo musik. Jadi muak jika pandangan para penonton harus diganggu lagi oleh Si kriting yang malah semakin membabi buta ingin joged di atas panggung. Padahal sudah berulang kali Dia diseret turun.


Ini yang terakhir. Dia malah nekad naik lalu mencolek pantat Tutik. MC menjadi murka lalu mendorongnya dengan kasar. Si kriting jatuh terjerembab di kemeluwetan para penonton.Kemudian mencoba bangkit kembali lalu menari, meliuk-liuk dengan tubuh sempoyongan,kedua tangannya mengepal dan terus menari seperti reog.


Sialnya Dia menari sambil memejamkan mata dan ternyata kepalan tangan kirinya itu mengenai pipi seorang dangduter berambut jabrik yang saat itu tengah asyik berjoged juga. Akhirnya terjadilah keributan antara Si jabrik dan Si kriting di kerumunan sesaknya penonton.

Para penonton meyisir,semua berlarian menepi. Si Jabrik dan Si Kriting masih terus bergulat. Datang dari belakang maju kedepan teman-teman Si Jabrik mengepung Karom kriting. Tapi dari samping juga sedang berlari mendekat adalah para petugas keamanan. mengetahui itu Si Jabrik dan teman-temannya langsung lari kocar kacir. Para petugas keamanan itu pun mengejar mereka. Si Kriting tertangkap dan diseret oleh dua petugas keamanan.tak tahu akan dibawa kemana.


Gerimis pun turun.semua orang berhamburan,takut basah lalu menyingkir untuk berteduh dan banyak yang langsung pulang.
suara MC bertalu talu menutup acara seiring bunyi melodi. ‘’Cess..!!’’ bunyi simbal yang dipukul Bodeng menambah kekompakan sekaligus sebagai tanda permainan musik sudah selesai.
Hujan menjadi bertambah deras mengguyur tanah lapang yang kini sudah menjadi sepi. Bodeng dan kawan-kawannya masih terdampar di atas panggung menunggu hujan reda.

***
*Oky D.W
November , 2012

6 komentar:

  1. Komentar ini telah dihapus oleh pengarang.

    BalasHapus
  2. weCh, jian Asolole tenan iki ms Oky..
    hahaha, ..
    dpt inspirasi dr mna ni ms..
    ini fiksi / memang seputar pengalaman pribadi ?? wkwkwkw

    BalasHapus
    Balasan
    1. mengalir begitu saja hehehe...
      makasih udah mau ngebaca.., tanks...

      Hapus
  3. sempat terbesit bahwa Nurmi akan menjadi pendamping Bodeng..
    bagus mas kocin, semangat..

    BalasHapus
  4. la besuk kapan nurmi pulangnya dari surabaya...?

    BalasHapus
  5. la besuk kapan nurmi pulangnya dari surabaya...?

    BalasHapus